Dahsyatnya Sedekah

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan dan keimanan, serta beberapa nikmat yang tak terhingga yang telah Allah SWT. karuniakan kepada kita semua.

“Yayasan Mi’raj Mulia” tak henti-hentinya mengajak banyak pihak khususnya kaum muslimin dan muslimat, untuk bersama-sama menjadi penghuni surga kelak di akhirat, dimana disana tidak ada lagi pilihan dan negosiasi kepada sang kholiq untuk memilih dimana kita akan tinggal dan bersama siapa kita akan berjuma. Pilihan itu hanya dapat kita upayakan selama kita hidup di dunia ini.

Merujuk pada Firman Allah SWT. :

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ 

Artinya : “Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al-Munafiqun (63): 11].

Ayat tersebut merupakan penjelasan dari ayat sebelum nya :


وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ 
Artinya : “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali) “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” [QS. Al-Munafiqun (63): 10]. 

Mengapa ia menyebut bersedekah. Padahal, banyak amal shaleh lainnya yang tak kalah dahsyat pahalanya. Sebut saja shalat sunah, baca Al-Quran, berpuasa, berzikir, berjihad, atau berangkat haji ke Tanah Suci. Mengapa ia memilih bersedekah dari sekian banyak amal-amal shaleh yang ada? Para ulama mengatakan, karena setelah kematiannya ia melihat sedemikian dahsyatnya pahala sedekah. 

Pesan Rasulullah SAW. diriwayatkan dalam sebuah Hadits : 

يَا عَائِشَة اسِتَتِرِيْ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ,فَإِنَّهَا تَسُدُّ مِنَ الْجَائِعِ مَسَدَّهَا مِنَ الشَّبْعَان 
Artinya : “Wahai ‘Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma, karena ia menutupi kelaparan dari orang yang lapar dan menggantinya dengan kenyang!”
[HR. Ahmad, al-Bazzar, Ibnu Khuzaimah, al-Albani Rahimahullah berkata: Hasan Lighairihi (Shahîh At-Targhib 865)]

Intinya, sedekah merupakan amalan yang praktis, mudah dilaksanakan, dan sangat dahsyat sebagai penyelamat seseorang di akhirat kelak. Bersedekah tak begitu sulit, tidak banyak menyita waktu. Sedekah bisa dilakukan siapa pun dan di manapun. Sedekah tak perlu ritual khusus, seperti harus berwudhu jika hendak shalat, harus /istitha’ah/ berkesanggupan (jika ingin haji), dan seterusnya. 

Sayangnya, selama di dunia banyak yang enggan bersedekah. Mereka terlalu sayang dengan harta walaupun mereka yakin bahwa harta tersebut tak akan dibawa mati. Ketika maut menjelang, harta berpindah tangan kepada orang lain. Ia baru akan merasakan, betapa meruginya selama di dunia menjadi orang yang bakhil.

Padahal di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman :


وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Ali-Imran (3) : 180] 

Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang mengaku beriman namun tidak percaya dengan sabda Nabi mereka sendiri, dan bahkan dari perintah Allah yang meciptakan dirinya sendiri. Mereka meragukan jaminan Nabi mereka bagi orang yang bersedekah, mereka melalaikan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Bahkan mereka cenderung begitu sayang untuk merelakan harta terbaik mereka untuk disedekahkan. Padahal, sedekah itulah tabungan mereka di akhirat yang akan setia mendampingi mereka. Ketika mereka sudah melihat akhirat, barulah mereka sadar, sedekahlah amal saleh dahsyat yang mampu menyelamatkan mereka. 

Dalam riwayat lain diterangkan pada sebuah hadits, seorang wanita pelacur diampuni dosanya hanya karena memberi setadah air kepada seekor anjing.


بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِىٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِى إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ إِيَّاهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ

Artinya : “Pada suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. Tiba-tiba dia terlihat oleh seorang wanita pelacur dari bangsa Israil. Maka dia (pelacur) membuka kasutnya. Kemudian dia mencedok air dengan kasutnya, lalu anjing itu diberi minum. Karena hal itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa wanita itu.”[Sahih Bukhari, No. 3208, Sahih Muslim, No. 4163, Musnad Ahmad, No. 10178]
Sedemikian hebatnya sedekah, bahkan sedekah ringan memberi minum binatang sejenis anjing pun diperhitungkan oleh Allah SWT.

Apalagi, sedekah dari orang-orang yang sholih dan rajin shalat, dan sedekahnya pun lebih bermanfaat untuk fakir miskin dan kaum dhuafa, menyantuni anak yatim, serta membangun tempat ibadah dan lembaga pendidikan. Tentu, hal ini lebih dahsyat lagi menolong sahibnya di akhirat kelak.

Semoga kita sebagai ummat muslim pada umumnya dan sahabat “Yayasan Mi’raj Mulia” selalu dapat bebuat kebaikan dimuka bumi ini sebagai bekal kelak di hari dimana semua diperhitungkan.

Wallahu A’lam Bish Showab…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *