Peringatan Isra Miraj 1444 H

Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan Shalat lima waktu sehari semalam.

Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasul. Peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah sekaligus titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW.

Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.

Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan Shalat lima waktu.

Sebagai Peringatan atas peristiwa penting ini, Lembaga Kesejahteraan Sosial Miraj Mulia Mengadakan sebuah acara Isra Miraj ditengah tengah masyarakat untuk membantu sekitar sekaligus mengingatkan Kembali tentang betapa pentingnya peristiwa ini dalam sejarah Islam, dengan Mengutip ayat Al Quran Surat An nisa : 9, yang artinya “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”

Oleh karena itu, Miraj Mulia Mengambil sebuah tema dengan judul “ Dengan Meneladani Sifat Rasulullah SAW kita wujudkan generasi yang Berakhlaqul Karimah dan taat beribadah kepada Allah SWT” Dan dengan Terselenggarakannya acara Isra Miraj ini, Kami berharap dapat menjadi motivasi bagi generasi Muda agar tumbuh menjadi generasi yang kuat, sehat, kreatif, berakhlakul Karimah serta selalu taat beribadah kepada Allah SWT.

Foto bersama pengurus Yayasan dengan aparat lingkungan Harapan Jaya
Sambutan Lurah Harapan Jaya Bapak Raden Ika Sudarmika, S.E
Sambutan BABINSA Harapan Jaya Bapak Sertu Sunardi
Sambutan Pengawas Yayasan Miraj Mulia Adv. Samidi, SH.MH
Penampilan nari dari Adik adik Yatama Binaan
Tausyah Isra Miraj Oleh Ust H.Saihudin Qopal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *